Sabtu, 14 April 2018

Waktu Part 17 : Daya Upaya

Jodie berjalan dengan sisa-sisa daya yang ia miliki. Ia merasa kakinya sudah gemetar. Turun gunung ternyata tidak semudah yang ia fikirkan.

"Lo yakin ga apa-apa?"

"Gue beneran ga apa-apa, Hen."

"Ya udah. Pokoknya kalo capek kita istirahat, kalo elo ga kuat ngomong!"

"Iyaa baweelll" sahut Jodie sambil menatap Mahen yang berdiri di depannya. Ia melihat ada kekhawatiran di mata Mahen. Ia senang saat Mahen menawarkan diri untuk membawa carriernya, juga menggandeng tangannya. Tetapi ia tidak menerima tawaran Mahen walaupun Jodie bisa melihat ketulusan dari matanya. Ia tidak mau merepotkan Mahen.

Tiba-tiba Mahen menggenggam tangan Jodie. "Gue khawatir Lo kenapa-kenapa, Jod."

Jodie tertegun. Mereka terdiam cukup lama. Nafasnya naik turun. "Khawatir bu... at... aa... pa...?" Lidahnya tercekat.

"Iya! Aku khawatir kamu kenapa-kenapa."

Barusan Jodie dengar apa? Mahen memanggilnya dengan sebutan kamu. Hal yang belum pernah Mahen lakukan sebelumnya.

"Makasih lo ehh... kamu udah khawatirin aku. Tapi aku beneran ga kenapa-kenapa." Ucapan itu mengalir dari mulut Jodie.

Jodie dan Mahen kembali melanjutkan perjalanan. Mereka baru saja melewati Pos 1, itu artinya tidak lama lagi mereka tiba di basecamp. Gilang dan Acen sudah di depan bersama Jessica. Sedangkan Mahen dan Agung di belakang menemani Jodie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Kal di @kalenaefris