Minggu, 01 April 2018

S i k a

Foto ini diambil di bulan keempat bersama Sika
Sumber foto : Galeri Kalena


Jadi hari ini aku mau menceritakan perihal Sika. Sika adalah kucingku yang lucu. Aku menemukannya di perjalanan pulang dari tempat kerja menuju kontrakan, di gang kecil yang hanya cukup dilalui motor.

Saat itu beberapa anak kecil sedang berkumpul memainkan Sika kecil. Aku yang sangat suka sesuka-sukanya sama kucing tidak tega melihatnya. Kucing kecil berwarna kuning, berbulu panjang, dengan luka menganga di kaki depannya, dan bau busuk anyir. Aku mengusir anak-anak tersebut. Kemudian bertanya ke orang-orang yang sedang berkumpul di warung dekat tempatku menemukan Sika.

“Maaf Bu, ini kucing siapa ya?”

“Waduh ga tau, Neng.” Orang-orang disana bilang tidak tahu. Tidak ada yang melihat kucing itu sebelumnya.

“Bawa aja Neng. Paling kalo dirawat bakal cantik itu kucing.” Iya, kalo ini tanpa diberi tahu juga aku tahu, Bu.

Aku membawa pulang Sika. Aku membawanya pulang bukan karena bulu panjang Sika. Tapi karena aku ga tegaan. Nonton harimau ditembak nangis, baca berita gajah mati langsung nangis, menonton anjing disiksa juga nangis, nonton drama korea W nangis #ehh. Bahkan nonton The Conjuring 2 juga nangis. Ga ngerti lagi deh pokoknya.

Di Kontrakan sudah ada Raya, dan Boy. Raya adalah kucing kecil yang pertama aku bawa pulang. Kucing yang dengan sengaja aku minta dari penjual di warung kopi dan bubur simpangan jalan.

Menemukan Raya juga memiliki cerita sendiri. Aku beberapa kali melewati warung kopi tersebut dan melihat ada banyak kucing-kucing kecil di bawah kursi. Kemudian aku dan Neli (teman satu kontrakan) mendatangi warung tersebut dan meminta salah satu saja kucing yang ada disitu.

Ini ekspresi Raya saat pertama-tama bertemu Sika dan Megan.
Sumber foto : Galeri Kalena

Saat itu tidak ada satupun kucing disana. Penjaga warung bilang kucing tersebut bukan milik siapa-siapa, hanya kebetulan kucing-kucing tersebut sering bermain di sekitar warung. Aku diajak ke belakang warung, kemudian memanggil ‘Ciinngggg.. ciingggg…” untuk memancing mereka mendekat. Tetapi semua kucing yang ada disitu justru menjauh, tidak mau disentuh.

Disaat kucing-kucing lain menjauh, dan tidak mau disentuh. Justru ada satu kucing kecil, belang tiga, berlari ke arahku sambil mengeong. Aku sentuh dia mau, aku gendong juga kucingnya tidak keberatan. Aku pernah membaca beberapa artikel tentang jodoh kucing dan tuannya. Disini aku merasa bahwa Raya memang menginginkanku, seperti aku menginginkannya. Tanpa fikir panjang aku langsung memutuskan membawa Raya pulang.

Boy, teman curhat yang baik 😍
Sumber foto : Galeri kalena

Kucing selanjutnya adalah Boy. Boy merupakan kucing sekitar kontrakan yang belakangan menjadi penghuni tetap kontrakan. Satu-satunya kucing jantan yang justru penakut dan manja.

Saat pertama kedatangan Sika, tentu saja Raya marah. Sedikit saja Sika mendekati Raya, sikap marah Raya akan langsung diperlihatkan. Hanya Boy yang terlihat menerima Sika. Raya yang pecemburu membutuhkan waktu lebih lama untuk akhirnya berteman dengan Sika. 

Saat pertama aku membawa Sika pulang ke kontrakan, temanku Apriyanti sedang di ruang depan. Bersama Apri aku membersihkan Sika, kemudian menggunting rambut Sika yang menggimbal. Melihat kondisi Sika saat itu, sepertinya sudah lebih dari 2 minggu Sika terkatung-katung di jalanan.

Jujur saya keuanganku saat itu sangat biasa-biasa saja. Aku tidak memiliki cukup biaya untuk membawa Sika ke dokter hewan. Aku mencari tahu di internet, bertanya di komunitas pecinta kucing, kemudian pergi ke apotik untuk mencari obat, juga membuat obat tradisional. Aku dan Apri rutin mengobati Sika, meramu obat, kemudian memperban lukanya.
Transformasi Sika dari hari pertama hingga 2 bulan setelahnya.
Sumber foto : Galeri Kalena

Selain mengalami luka, Sika juga cacingan dan scabies. Sika tidak bisa minum Drontal Cat (obat cacing khusus untuk kucing) untuk mengusir cacing di tubuhnya karena umur Sika yang masih sangat muda, membuat aku harus mencari informasi obat cacing apa yang aman. Scabies di tubuh Sika sudah dimana-mana, tetapi aku tidak bisa memandikannya karena luka di kakinya belum sembuh. Itu membuatku harus mencari minyak tawon dan rutin mengoleskan ke tubuh kecilnya, kemudian menyisir bulunya untuk mengurangi kutu-kutu di tubuhnya.


Scabies pada kucing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh notoedres cati, yaitu tungau yang berukuran sangat kecil (0.2-0.4 mm), hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau kaca pembesar. Gejala awal penyakit scabies ini biasanya berupa rontok dan gatal disekitar telinga. Di pinggiran daun telinga terlihat ada kerak berwarna putih. Penyakit dapat menyebar dengan cepat ke daerah sekitar wajah, leher, hidung dan kelopak mata. Kadang-kadang tungau juga dapat menyebar hingga ke daerah perut dan telapak kaki.

Hingga akhirnya luka Sika semakin mengecil dan akhirnya menutup, perutnya sudah tidak besar dan keras lagi pertanda obat cacingnya berfungsi, dan bulunya yang mulai tumbuh kembali. Pernah suatu waktu aku melihat di pasir gumpal tempat Sika membuang kotoran, ada cacing-cacing putih bercampur dengan kotoran Sika.

Sika pun sudah bisa dimandikan menggunakan sampo khusus kucing untuk membunuh kutu-kutu di tubuhnya. Kemudian 2 minggu setelahnya, aku membawa Sika ke Puskeswan (Puskesmas Hewan) di wilayah Ragunan. Pengobatan scabies Sika membutuhkan 2 kali suntikan dengan selisih waktu adalah 2 minggu dari suntik pertama. Selebihnya, setelah dilakukan pemeriksaan, informasi dokter hewan yang bilang Sika sehat membuat kami sangat senang saat itu.

Saat itu berat badan Sika sudah normal. Sika juga sudah aktif dan bermain bersama dengan Raya walaupun Raya sekali-sekali masih saja suka marah ke Sika ataupun kucing yang lain.

Selain Raya, Megan adalah kucing kecil yang juga aku temukan dan beberapa hari setelah membawa pulang Sika. Aku menemukan Megan dengan luka bernanah di kaki, dan leher terluka dengan karet gelang di lehernya. Karet gelang itu sudah menyatu dengan daging leher. Siapa sangka hanya dengan karet gelang, justru bisa melukai seekor kucing kecil yang lucu.

Aku yang saat itu melewati gang sekitaran kontrakan mendengar suara lirih kucing kecil, mengeong pelan. Aku mencari dan menemukan Megan di pojok bangunan kosong.

Saat aku mengambilnya, Megan sama sekali tidak memberontak. Kemudian aku menggendong Megan pulang, dan disambut kemarahan Raya. Disaat itulah aku baru tahu bahwa Raya merupakan kucing yang cemburuan. Beruntung Megan adalah kucing yang aktif dan menyenangkan. Hanya masalah waktu untuk mendekatkan Raya dan Megan. 

Ini ekspresi Megan saat baru selesai mandi, kemudian di keringkan bulunya menggunakan alat pengering rambut. Muka marahnya aja gemesin. Gimana coba?
Sumber foto : Galeri Kalena

Sejak saat itu, ramailah kontrakan kami. Semakin bertambah saja teman curhatku. Bahkan kulkas dibagi menjadi dua wilayah. Wilayah atas untuk bahan makanan kami, setengahnya adalah makanan kucing yang kuracik sendiri. Untuk racikannya mudah-mudahan bisa aku bagikan di tulisan yang lain.


68 komentar:

  1. bagus ceritanya, salam kenal dari ezzyh
    https://ezzyhhijabstore.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  2. Rumahnya jadi banyak kucing ya ka 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kontrakan bedeng, Bang. Doakan saja suatu saat punya "rumah" 😁

      Hapus
  3. Cerita kedermawanan pada kucing #meong

    Anyway coba kasih minimal 1 gambar buat pendukung cerita. Sukses yh bwt program 30 hari menulisnya.. 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meong itu lucu dan selalu bikin gemessh. Ga jauh beda kyk dia, gemeshin. #lohh 😂

      Udah ku perbaiki, Den. Foto kucingnya udah aku posting. Makasihhh 😆

      Hapus
    2. Nah..
      Gk nyangka sika edisi before jore banget, tp jd kinclong pas edisi after. Wkwkkw

      Hapus
  4. Salut untuk kakak dan mereka yang peduli dengan sesama makhluk Tuhan. Semoga kucing - kucing kakak sehat-sehat ya...

    BalasHapus
  5. Salut udah nyembuhin kucing. Seru ya punya 3 kucing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seru. Pas capek-capek pulang kerja terus main sama kucing itu asyik banget

      Hapus
  6. Aku suka kucing tapi g suka kucing nakal yg sering dateng ke rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sering ketemu kak sama kucing garong yang ga mau di pegang. Kalo di pegang pasti langsung nyakar 😁

      Hapus
  7. Gimana ya caranya biar suka sama kucing? 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh aku kurang paham untuk itu kak. Hehe aku suka kucing karena emang dari kecil udah dikelilingi kucing-kucing 😁

      Hapus
  8. Proud of you Kal , keep up the gud work 👍👍

    BalasHapus
  9. Bulunya Sika cantik banget Kal pas udah dirawat gitu, kost kamu jadi ramai ya banyak kucingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa pas udah diobatin dan dikasih minyak ikan, Tin. Bulunya alhamdulillah bagus lagi 😂

      Hapus
  10. Aku malah berbagi kamar dengan 4 ekor baby kucing..
    Hi.hi.hi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga baby kucingnya sehat teruss sampe gembull sampe gede ya kakk 😍😍

      Hapus
  11. Dari dulu pengen piara kucing tapi belum dapat restu dari Ndoro Madre karena Ndoro Madre tidak suka hewan di rumah :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin nanti pas punya keluarga sendiri, Mas Achi bisa memelihara seenggaknya satu ekor buat teman main atau curhat 😁

      Hapus
  12. Aku fobia kucing. Salut sama Kak Kal yang memiliki kecintaan sama kucing hehehee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa bisa fobia kak? Pernah ada hal ga mengenakan kah sama kucing?

      Hapus
  13. aku suka aku sukaaa ceritanyaa!! keren kak kal ngerawat sikanya, cantik bangetnya jadi keliatan yaa. btw aku jg punya 5 kucing di rumah hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah seneng banget kali Sika dibilang cantik. Pasti seneng banget ya kak punya kucing di rumah, bisa jadi temen main di rumah 😁

      Hapus
  14. Sungguh mulia jiwamu nak, apalah aku yang gelian ini. Bisa merinis melihatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo gelian jangan dekat-dekat, Cha. Liat dari jauh aja 😋😋

      Hapus
  15. Eaaa sama nih kita, cat lover. Di rumahku ada si Mamah, Rengcil, GongYoo, dll. Dari kecil aku suka kucing, tapi skrg lebih milih gak segitunya lagi. Soalnya bakalan sediiih banget klo si kucing kenapa2. Waktu salah satu kucingku mati aja aku gak sekolah. Kemarinan pas Rango mati, aku di kantor nangis gak brenti2 :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaa sama Kak Nunik 😍. Aku juga nangis berhari-hari kalo kucingku ada yang mati. Sedih banget abisnya, kayak ngerasa kehilangan. Semoga Mamah, Rengcil, GongYoo, dan teman-temannya sehat-sehat aja ya Kak. Salam dari Sika, Boy, Raya, dan Megan 😘😘

      Hapus
  16. lama kelamaan bisa bikin panti kucing dong ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh kayaknya masih sebatas kucing sendiri, Kak. Ini aja kadang keteteran hehe

      Hapus
  17. hi kal, salut banget untuk perjuanganmu menolong makhluk ciptaan Tuhan yang lain.. keren! semoga selalu diberi rezeki yang berlimpah ya!

    btw, anjingku pun adopsi dari jalanan dan sudah menggendut sekarang hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih Kak Lisa. Kak Lisa juga semoga mendapat rejeki yang berlimpah dan semoga anjing yang kakak pelihara sehat selalu 😊

      Hapus
  18. Hmmm itu hebatnya berani rawat kucing scabies??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iyaa kalo ga dirawat nanti scabiesnya makin menyebar, Ndar.

      Hapus
  19. sika Cantik banget yaah? seperti anggora..aku penyayang kucing. salam kenal dari Boli aku ya buat Sika. Boli Shakira nama kucingku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak Ari. Wah cat lovers juga 😍. Hai Boli... Salam kenal dari Sika. Semoga sehat selalu yaaa 😍😍

      Hapus
  20. Salut kak. Ceritanya menginspirasi. Jadi ingat Haichiko, tapi hewan yang dipelihara Anjing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haichiko kaloga salah yang menunggu tuannya di stasiun itu ya?? Aku nonton itu sampe nangis, sedih banget ceritanya.

      Hapus
  21. Ya Allah Sika lucu bangeeeet... bulunya bagus yaaa... Aku dulu ga suka kucing lho. Sekarang aja entah kenapa jadi suka lihat kucing. Sekarang suka beli makanan kucing buat dibagi-bagiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Bang Ocit baik banget. Aku suka lihat di peron-peron stasiun ada dry food untuk kucing. Suka terharu walaupun ga bisa bantu lebih seperti Bang Ocit dan Cat Lovers yang lain.

      Hapus
  22. waduh, saya malah takut sama kucing. Pengen banget sih bisa bersahabat dengan kucing gitu, ada tips nya gak bisa menghilangkan phobia nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh aku kurang tahu Bang gimana cara mengusir phobia kucing seperti itu. Hehe.

      Hapus
  23. Sikaaaaaa, kok kamu lucu banget! Mirip kucingku namanya Onyen, tapi Onyen jantan, perutnya berbulu putih. Salut deh sama kamu yang telaten ngerawat kucing, hiks liat foto awalnya Sika kasian banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Onyen pasti ganteng yaaaa kak. kecup jauh buay Onyen. hehehe iya kak aku juga ga nyangka kalo ngeliat perubahan Sika

      Hapus
  24. Waah penyayang kucing, Kal.. kalau aku baru2 aja nih sayang sama kucing.. ga tahu kenapa, yang datang ke rumah kita ajakin ngobrol aja kucingnya dan dia ngerti kalo dibilang ga ada makanan wkwkwkwk..

    BalasHapus
  25. Imut banget sih jadi pengen uyel-uyel Sika. Sinii kecup duluuu

    BalasHapus
  26. Kak kal kamu keren banget bisa ngobatin kucing sendiri.. anw salut sama yang suka pelihara binatang di rumah. Telaten sekali.

    BalasHapus
  27. Mulia sekali kamu Kal...telaten ngurusin kucing seperti anak sendiri. Semoga pahala dan rezeki berlimpah ya

    BalasHapus
  28. Terharu liat perkembangan sika dari bebek buruk rupa jadi angsa yang cantik.

    BalasHapus
  29. Subhanallah.. Keren, Kak. Saya suka kucing tapi nggak sebegitunya. Jadi malu saya. Karena kalo sakit saya malah males ngurusnya. Karena saya nggak bisa ngurus kucing yang sakit. Dan ujung2nya mati. Kucing saya soalnya abis mati bulan februari. Sedih banget...

    BalasHapus
  30. kucingnya lucu. Kamu baik bgt rawat kucing sampai sembuh. https://helloinez.com

    BalasHapus
  31. Keren kal, care banget sama kucing. Insyaallah bnyk pahalanya

    BalasHapus
  32. Kalena. aku ngefans sm kamuu. keren sekali. besok2 klo vino vani sakit aku ajak k kontrakanmu aja ya. eh

    BalasHapus
  33. Luar biasa banget kamu kal! Mau merawat kucing2 terlantar & terluka, hiks.. aku jadi terharu sekaligus kagum.

    BalasHapus
  34. Lucuuu banget Sika. Kal, kamu sama kucing aja sayang sekali ya, apalagi sama dia hehehehee

    BalasHapus
  35. Sika lucu banget ya Allah, beruntung banget nemu dia. Dulu di kantor juga pernah kedatangan kucing Anggora namanya si Iko, panjangnya Iko Uwais hahaha.

    BalasHapus
  36. Saya suka sama kucing. Apalagi liat Tom & Jerry di TV.

    BalasHapus
  37. gimana ya biar suka sama kucing ? hahahaa

    BalasHapus
  38. aku salah satu pecinta kucing, beberapa kali kucingku sakit tp untungnya bisa sembuh dgn sendirinya walau agak lama memang

    BalasHapus
  39. tau banget rasanya ngerawat kucing, apalagi yg sakit, sama yg sampe ke dokter hewan....yang bisa gerakin hati mau mgelakuin itu cuma satu....cinta
    #prasastihati

    BalasHapus
  40. Aku saat ini berbagi kamar dgn 4 ekor baby kucing...hi.hi.hi .

    BalasHapus

Follow Kal di @kalenaefris