Foto ini diambil di bulan keempat bersama Sika Sumber foto : Galeri Kalena |
Jadi hari ini aku mau menceritakan perihal Sika. Sika adalah
kucingku yang lucu. Aku menemukannya di perjalanan pulang dari tempat kerja
menuju kontrakan, di gang kecil yang hanya cukup dilalui motor.
Saat itu beberapa anak kecil sedang berkumpul memainkan Sika
kecil. Aku yang sangat suka sesuka-sukanya sama kucing tidak tega
melihatnya. Kucing kecil berwarna kuning, berbulu panjang, dengan luka menganga
di kaki depannya, dan bau busuk anyir. Aku mengusir anak-anak tersebut.
Kemudian bertanya ke orang-orang yang sedang berkumpul di warung dekat tempatku
menemukan Sika.
“Maaf Bu, ini kucing siapa ya?”
“Waduh ga tau, Neng.” Orang-orang disana bilang tidak tahu.
Tidak ada yang melihat kucing itu sebelumnya.
“Bawa aja Neng. Paling kalo dirawat bakal cantik itu
kucing.” Iya, kalo ini tanpa diberi tahu juga aku tahu, Bu.
Aku membawa pulang Sika. Aku membawanya pulang bukan karena
bulu panjang Sika. Tapi karena aku ga tegaan. Nonton harimau ditembak nangis, baca berita gajah mati langsung nangis, menonton anjing disiksa juga nangis, nonton drama korea W nangis #ehh. Bahkan nonton The Conjuring 2 juga nangis. Ga ngerti lagi deh pokoknya.
Di Kontrakan sudah ada Raya, dan Boy. Raya adalah kucing kecil yang pertama aku bawa pulang. Kucing yang dengan sengaja aku minta dari penjual di warung kopi dan bubur simpangan jalan.
Di Kontrakan sudah ada Raya, dan Boy. Raya adalah kucing kecil yang pertama aku bawa pulang. Kucing yang dengan sengaja aku minta dari penjual di warung kopi dan bubur simpangan jalan.
Menemukan Raya juga memiliki cerita sendiri. Aku beberapa
kali melewati warung kopi tersebut dan melihat ada banyak kucing-kucing kecil di
bawah kursi. Kemudian aku dan Neli (teman satu kontrakan) mendatangi warung tersebut dan meminta salah satu
saja kucing yang ada disitu.
Ini ekspresi Raya saat pertama-tama bertemu Sika dan Megan. Sumber foto : Galeri Kalena |
Saat itu tidak ada satupun kucing disana. Penjaga
warung bilang kucing tersebut bukan milik siapa-siapa, hanya kebetulan
kucing-kucing tersebut sering bermain di sekitar warung. Aku diajak ke belakang
warung, kemudian memanggil ‘Ciinngggg.. ciingggg…” untuk memancing mereka
mendekat. Tetapi semua kucing yang ada disitu justru menjauh, tidak mau
disentuh.
Disaat kucing-kucing lain menjauh, dan tidak mau disentuh. Justru ada
satu kucing kecil, belang tiga, berlari ke arahku sambil mengeong. Aku sentuh
dia mau, aku gendong juga kucingnya tidak keberatan. Aku pernah membaca
beberapa artikel tentang jodoh kucing dan tuannya. Disini aku merasa bahwa Raya
memang menginginkanku, seperti aku menginginkannya. Tanpa fikir panjang aku
langsung memutuskan membawa Raya pulang.
Kucing selanjutnya adalah Boy. Boy merupakan kucing sekitar
kontrakan yang belakangan menjadi penghuni tetap kontrakan. Satu-satunya kucing
jantan yang justru penakut dan manja.
Saat pertama kedatangan Sika, tentu saja Raya marah. Sedikit saja Sika mendekati
Raya, sikap marah Raya akan langsung diperlihatkan. Hanya Boy yang terlihat
menerima Sika. Raya yang pecemburu membutuhkan waktu lebih lama untuk akhirnya
berteman dengan Sika.
Saat pertama aku membawa Sika pulang ke kontrakan, temanku
Apriyanti sedang di ruang depan. Bersama Apri aku membersihkan Sika, kemudian
menggunting rambut Sika yang menggimbal. Melihat kondisi Sika saat itu,
sepertinya sudah lebih dari 2 minggu Sika terkatung-katung di jalanan.
Jujur saya keuanganku saat itu sangat biasa-biasa saja. Aku
tidak memiliki cukup biaya untuk membawa Sika ke dokter hewan. Aku mencari tahu
di internet, bertanya di komunitas pecinta kucing, kemudian pergi ke apotik
untuk mencari obat, juga membuat obat tradisional. Aku dan Apri rutin mengobati Sika, meramu obat, kemudian
memperban lukanya.
Transformasi Sika dari hari pertama hingga 2 bulan setelahnya. Sumber foto : Galeri Kalena |
Selain mengalami luka, Sika juga cacingan dan scabies. Sika tidak bisa minum Drontal Cat (obat cacing khusus untuk kucing) untuk mengusir cacing di tubuhnya karena umur Sika yang masih sangat muda, membuat aku harus mencari informasi obat cacing apa yang aman. Scabies di tubuh Sika sudah dimana-mana, tetapi aku tidak bisa memandikannya karena luka di kakinya belum sembuh. Itu membuatku harus mencari minyak tawon dan rutin mengoleskan ke tubuh kecilnya, kemudian menyisir bulunya untuk mengurangi kutu-kutu di tubuhnya.
Scabies pada kucing merupakan penyakit kulit yang disebabkan
oleh notoedres cati, yaitu tungau yang berukuran sangat kecil (0.2-0.4 mm),
hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau kaca pembesar. Gejala awal penyakit
scabies ini biasanya berupa rontok dan gatal disekitar telinga.
Di pinggiran daun telinga terlihat ada kerak berwarna putih. Penyakit dapat
menyebar dengan cepat ke daerah sekitar wajah, leher, hidung dan kelopak mata.
Kadang-kadang tungau juga dapat menyebar hingga ke daerah perut dan telapak
kaki.
Hingga akhirnya luka Sika semakin mengecil dan akhirnya menutup,
perutnya sudah tidak besar dan keras lagi pertanda obat cacingnya berfungsi, dan bulunya yang mulai tumbuh kembali. Pernah suatu waktu aku melihat di pasir gumpal tempat Sika membuang kotoran, ada cacing-cacing putih bercampur dengan kotoran Sika.
Sika pun sudah bisa dimandikan menggunakan sampo khusus kucing untuk membunuh kutu-kutu di tubuhnya. Kemudian 2 minggu setelahnya, aku membawa Sika ke Puskeswan (Puskesmas Hewan) di wilayah Ragunan. Pengobatan scabies Sika membutuhkan 2 kali suntikan dengan selisih waktu adalah 2 minggu dari suntik pertama. Selebihnya, setelah dilakukan pemeriksaan, informasi dokter hewan yang bilang Sika sehat membuat kami sangat senang saat itu.
Sika pun sudah bisa dimandikan menggunakan sampo khusus kucing untuk membunuh kutu-kutu di tubuhnya. Kemudian 2 minggu setelahnya, aku membawa Sika ke Puskeswan (Puskesmas Hewan) di wilayah Ragunan. Pengobatan scabies Sika membutuhkan 2 kali suntikan dengan selisih waktu adalah 2 minggu dari suntik pertama. Selebihnya, setelah dilakukan pemeriksaan, informasi dokter hewan yang bilang Sika sehat membuat kami sangat senang saat itu.
Saat itu berat badan Sika sudah normal. Sika juga sudah
aktif dan bermain bersama dengan Raya walaupun Raya sekali-sekali masih saja
suka marah ke Sika ataupun kucing yang lain.
Selain Raya, Megan adalah kucing kecil yang juga aku temukan
dan beberapa hari setelah membawa pulang Sika. Aku menemukan Megan dengan luka
bernanah di kaki, dan leher terluka dengan karet gelang di lehernya. Karet gelang itu sudah menyatu dengan daging leher. Siapa sangka hanya dengan karet gelang, justru bisa melukai seekor kucing kecil yang lucu.
Aku yang saat itu melewati gang sekitaran kontrakan mendengar suara lirih kucing kecil, mengeong pelan. Aku mencari dan menemukan Megan di pojok bangunan kosong.
Saat aku mengambilnya, Megan sama sekali tidak memberontak. Kemudian aku menggendong Megan pulang, dan disambut kemarahan Raya. Disaat itulah aku baru tahu bahwa Raya merupakan kucing yang cemburuan. Beruntung Megan adalah kucing yang aktif dan menyenangkan. Hanya masalah waktu untuk mendekatkan Raya dan Megan.
Aku yang saat itu melewati gang sekitaran kontrakan mendengar suara lirih kucing kecil, mengeong pelan. Aku mencari dan menemukan Megan di pojok bangunan kosong.
Saat aku mengambilnya, Megan sama sekali tidak memberontak. Kemudian aku menggendong Megan pulang, dan disambut kemarahan Raya. Disaat itulah aku baru tahu bahwa Raya merupakan kucing yang cemburuan. Beruntung Megan adalah kucing yang aktif dan menyenangkan. Hanya masalah waktu untuk mendekatkan Raya dan Megan.
Ini ekspresi Megan saat baru selesai mandi, kemudian di keringkan bulunya menggunakan alat pengering rambut. Muka marahnya aja gemesin. Gimana coba? Sumber foto : Galeri Kalena |
Sejak saat itu, ramailah kontrakan kami. Semakin bertambah saja teman curhatku. Bahkan kulkas dibagi
menjadi dua wilayah. Wilayah atas untuk bahan makanan kami, setengahnya adalah makanan
kucing yang kuracik sendiri. Untuk racikannya mudah-mudahan bisa aku bagikan di
tulisan yang lain.
bagus ceritanya, salam kenal dari ezzyh
BalasHapushttps://ezzyhhijabstore.blogspot.co.id/
Terima kasih sudah mampir, Kak
HapusRumahnya jadi banyak kucing ya ka 😅
BalasHapusKontrakan bedeng, Bang. Doakan saja suatu saat punya "rumah" 😁
HapusCerita kedermawanan pada kucing #meong
BalasHapusAnyway coba kasih minimal 1 gambar buat pendukung cerita. Sukses yh bwt program 30 hari menulisnya.. 😂😂
Meong itu lucu dan selalu bikin gemessh. Ga jauh beda kyk dia, gemeshin. #lohh 😂
HapusUdah ku perbaiki, Den. Foto kucingnya udah aku posting. Makasihhh 😆
Nah..
HapusGk nyangka sika edisi before jore banget, tp jd kinclong pas edisi after. Wkwkkw
Salut untuk kakak dan mereka yang peduli dengan sesama makhluk Tuhan. Semoga kucing - kucing kakak sehat-sehat ya...
BalasHapusAamiin, terima kasih kak.
HapusSalut udah nyembuhin kucing. Seru ya punya 3 kucing.
BalasHapusIya seru. Pas capek-capek pulang kerja terus main sama kucing itu asyik banget
HapusAku suka kucing tapi g suka kucing nakal yg sering dateng ke rumah
BalasHapusAku juga sering ketemu kak sama kucing garong yang ga mau di pegang. Kalo di pegang pasti langsung nyakar 😁
HapusGimana ya caranya biar suka sama kucing? 🤔
BalasHapusAduh aku kurang paham untuk itu kak. Hehe aku suka kucing karena emang dari kecil udah dikelilingi kucing-kucing 😁
HapusProud of you Kal , keep up the gud work 👍👍
BalasHapusTerima kasih, Kak.
HapusBulunya Sika cantik banget Kal pas udah dirawat gitu, kost kamu jadi ramai ya banyak kucingnya.
BalasHapusIyaa pas udah diobatin dan dikasih minyak ikan, Tin. Bulunya alhamdulillah bagus lagi 😂
HapusAku malah berbagi kamar dengan 4 ekor baby kucing..
BalasHapusHi.hi.hi.
Semoga baby kucingnya sehat teruss sampe gembull sampe gede ya kakk 😍😍
HapusDari dulu pengen piara kucing tapi belum dapat restu dari Ndoro Madre karena Ndoro Madre tidak suka hewan di rumah :(
BalasHapusMungkin nanti pas punya keluarga sendiri, Mas Achi bisa memelihara seenggaknya satu ekor buat teman main atau curhat 😁
HapusAku fobia kucing. Salut sama Kak Kal yang memiliki kecintaan sama kucing hehehee.
BalasHapusKenapa bisa fobia kak? Pernah ada hal ga mengenakan kah sama kucing?
Hapusaku suka aku sukaaa ceritanyaa!! keren kak kal ngerawat sikanya, cantik bangetnya jadi keliatan yaa. btw aku jg punya 5 kucing di rumah hehe
BalasHapusAlhamdulillah seneng banget kali Sika dibilang cantik. Pasti seneng banget ya kak punya kucing di rumah, bisa jadi temen main di rumah 😁
HapusSungguh mulia jiwamu nak, apalah aku yang gelian ini. Bisa merinis melihatnya.
BalasHapusKalo gelian jangan dekat-dekat, Cha. Liat dari jauh aja 😋😋
HapusEaaa sama nih kita, cat lover. Di rumahku ada si Mamah, Rengcil, GongYoo, dll. Dari kecil aku suka kucing, tapi skrg lebih milih gak segitunya lagi. Soalnya bakalan sediiih banget klo si kucing kenapa2. Waktu salah satu kucingku mati aja aku gak sekolah. Kemarinan pas Rango mati, aku di kantor nangis gak brenti2 :)))
BalasHapusAaaa sama Kak Nunik 😍. Aku juga nangis berhari-hari kalo kucingku ada yang mati. Sedih banget abisnya, kayak ngerasa kehilangan. Semoga Mamah, Rengcil, GongYoo, dan teman-temannya sehat-sehat aja ya Kak. Salam dari Sika, Boy, Raya, dan Megan 😘😘
Hapuslama kelamaan bisa bikin panti kucing dong ini
BalasHapusDuh kayaknya masih sebatas kucing sendiri, Kak. Ini aja kadang keteteran hehe
Hapushi kal, salut banget untuk perjuanganmu menolong makhluk ciptaan Tuhan yang lain.. keren! semoga selalu diberi rezeki yang berlimpah ya!
BalasHapusbtw, anjingku pun adopsi dari jalanan dan sudah menggendut sekarang hehe
Aamiin. Terima kasih Kak Lisa. Kak Lisa juga semoga mendapat rejeki yang berlimpah dan semoga anjing yang kakak pelihara sehat selalu 😊
HapusHmmm itu hebatnya berani rawat kucing scabies??
BalasHapusHehehe iyaa kalo ga dirawat nanti scabiesnya makin menyebar, Ndar.
Hapussika Cantik banget yaah? seperti anggora..aku penyayang kucing. salam kenal dari Boli aku ya buat Sika. Boli Shakira nama kucingku..
BalasHapusTerima kasih Mbak Ari. Wah cat lovers juga 😍. Hai Boli... Salam kenal dari Sika. Semoga sehat selalu yaaa 😍😍
HapusSalut kak. Ceritanya menginspirasi. Jadi ingat Haichiko, tapi hewan yang dipelihara Anjing.
BalasHapusHaichiko kaloga salah yang menunggu tuannya di stasiun itu ya?? Aku nonton itu sampe nangis, sedih banget ceritanya.
HapusYa Allah Sika lucu bangeeeet... bulunya bagus yaaa... Aku dulu ga suka kucing lho. Sekarang aja entah kenapa jadi suka lihat kucing. Sekarang suka beli makanan kucing buat dibagi-bagiin.
BalasHapusAlhamdulillah Bang Ocit baik banget. Aku suka lihat di peron-peron stasiun ada dry food untuk kucing. Suka terharu walaupun ga bisa bantu lebih seperti Bang Ocit dan Cat Lovers yang lain.
Hapuswaduh, saya malah takut sama kucing. Pengen banget sih bisa bersahabat dengan kucing gitu, ada tips nya gak bisa menghilangkan phobia nya?
BalasHapusAduh aku kurang tahu Bang gimana cara mengusir phobia kucing seperti itu. Hehe.
HapusSikaaaaaa, kok kamu lucu banget! Mirip kucingku namanya Onyen, tapi Onyen jantan, perutnya berbulu putih. Salut deh sama kamu yang telaten ngerawat kucing, hiks liat foto awalnya Sika kasian banget.
BalasHapusOnyen pasti ganteng yaaaa kak. kecup jauh buay Onyen. hehehe iya kak aku juga ga nyangka kalo ngeliat perubahan Sika
HapusWaah penyayang kucing, Kal.. kalau aku baru2 aja nih sayang sama kucing.. ga tahu kenapa, yang datang ke rumah kita ajakin ngobrol aja kucingnya dan dia ngerti kalo dibilang ga ada makanan wkwkwkwk..
BalasHapusImut banget sih jadi pengen uyel-uyel Sika. Sinii kecup duluuu
BalasHapusBaik bangeeet
BalasHapusKak kal kamu keren banget bisa ngobatin kucing sendiri.. anw salut sama yang suka pelihara binatang di rumah. Telaten sekali.
BalasHapusMulia sekali kamu Kal...telaten ngurusin kucing seperti anak sendiri. Semoga pahala dan rezeki berlimpah ya
BalasHapusSalut sama animal lover
BalasHapusTerharu liat perkembangan sika dari bebek buruk rupa jadi angsa yang cantik.
BalasHapuswew.. memang mba kal ini jagonya
BalasHapusTakut sama kuciiing
BalasHapusSubhanallah.. Keren, Kak. Saya suka kucing tapi nggak sebegitunya. Jadi malu saya. Karena kalo sakit saya malah males ngurusnya. Karena saya nggak bisa ngurus kucing yang sakit. Dan ujung2nya mati. Kucing saya soalnya abis mati bulan februari. Sedih banget...
BalasHapuskucingnya lucu. Kamu baik bgt rawat kucing sampai sembuh. https://helloinez.com
BalasHapusKeren kal, care banget sama kucing. Insyaallah bnyk pahalanya
BalasHapusKalena. aku ngefans sm kamuu. keren sekali. besok2 klo vino vani sakit aku ajak k kontrakanmu aja ya. eh
BalasHapusLuar biasa banget kamu kal! Mau merawat kucing2 terlantar & terluka, hiks.. aku jadi terharu sekaligus kagum.
BalasHapusLucuuu banget Sika. Kal, kamu sama kucing aja sayang sekali ya, apalagi sama dia hehehehee
BalasHapusSika lucu banget ya Allah, beruntung banget nemu dia. Dulu di kantor juga pernah kedatangan kucing Anggora namanya si Iko, panjangnya Iko Uwais hahaha.
BalasHapusSaya suka sama kucing. Apalagi liat Tom & Jerry di TV.
BalasHapusgimana ya biar suka sama kucing ? hahahaa
BalasHapusaku salah satu pecinta kucing, beberapa kali kucingku sakit tp untungnya bisa sembuh dgn sendirinya walau agak lama memang
BalasHapustau banget rasanya ngerawat kucing, apalagi yg sakit, sama yg sampe ke dokter hewan....yang bisa gerakin hati mau mgelakuin itu cuma satu....cinta
BalasHapus#prasastihati
Aku saat ini berbagi kamar dgn 4 ekor baby kucing...hi.hi.hi .
BalasHapus