"Ya ampun. Kamu disini, Bang?"
Gilang kecil sedang duduk di lantai belakang rumah. Gilang sedang menghitung kelereng hasil bermain tadi siang. Bunda meletakkan handuk di jemuran kemudian menduduki bangku yang berada di samping Gilang.
"Tadi Jodie kesini, nanyain Abang."
"Yaahhhh kok Bunda ga kasih tahu sih? Sekarang Jodie mana, Bun?" Gilang menghentikan hitungannya. Gilang sudah lupa menghitung hingga berapa. Gilang memasukkan kelereng-kelereng ke dalam botol toples transparan. Suara gemericing terdengar saat satu-persatu kelereng masuk ke dalam botol.
"Jodie udah pulang, Bang." Bunda berdiri lalu mengacak-acak rambut Gilang.
"Abang beresin mainanmu, kemudian masuk ke dalam. Sebentar lagi magrib!" Bunda meninggalkan Gilang yang duduk sendirian. Gilang tanpa disuruh dua kali langsung membereskan sisa kelereng yang masih tercecer, kemudian masuk ke dalam rumah.
"Adek Iqbaal mana, Bun?"
"Tadi keluar sama ayah, beliin adik kamu buku dongeng."
Ayah dan bunda berjanji jika Iqbaal sudah bisa menghapal nama malaikat beserta tugasnya, ayah akan membelikan Iqbaal buku dongeng yang baru.
Tapi bukan itu sebenarnya tujuan Gilang menanyakan Iqbaal. Gilang sedang malas melihat adiknya tersebut. Adiknya selalu membuat Gilang dimarahi oleh ayah dan bunda.
Iqbaal selalu membuat berantakan mainan yang sudah Gilang rapikan. Iqbaal rajin mengacaukan rumah, membuat rumah jarang terlihat rapi.
Pernah bunda meminta Gilang untuk merapikan mainan Iqbaal. Baru saja Gilang membereskan mainan, Iqbaal sudah membuat mainannya berantakan kembali. Kesal sekali Gilang saat itu.
"Gilang masuk kamar dulu yaa, Bun."
***
"Baanng Gilang!!"
"Bang Gilang, bangun!!"
Gilang malas membuka selimut. Apalagi ada Iqbaal disana. Gilang hanya menepis malas tangan Iqbaal. Tadi siang sepulang sekolah, Gilang sudah dibuat kesal oleh Iqbaal yang terus-menerus menangis karena ingin bertemu dengan ayah.
Sekarang sudah malam, Gilang mau tidur. Samar-samar tadi Gilang mendengar suara motor masuk parkiran. Kemudian suara adiknya berteriak-teriak memanggil namanya.
***
Gilang sedang menuju meja makan saat ayahnya berangkat kerja sekaligus mengantar Iqbaal belajar di TK dekat rumah.
"Adikmu semalam membangunkanmu loh, Bang. Tapi abang ga bangun-bangun." Bunda melihat Gilang sekilas saat sedang membereskan dapur.
"Gilang semalam sudah tidur, Bun." Jawab Gilang sekenanya.
"Padahal adik semalam mau memberikan sesuatu untuk abang." Bunda mencuci tangan kemudian duduk di depan Gilang.
"Adik mau beri apa emang, Bun?" Gilang penasaran.
"Rahasia donk, Bang. Nanti siang saat pulang sekolah, abang tanya langsung sama adik."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar