"Kamu lihat-lihat sendiri aja yaaa Win. Aku buru-buru banget ini."
"Iya selow, Kal."
Baru saja tiba di kontrakan, aku langsung ngambil-ngambil pakaian dari jemuran, pilih-pilih pakaian di lemari kemudian menumpuknya di satu tempat. Ada beberapa pakaian dari jemuran yang harus di setrika dulu.
Jika saja kemarin-kemarin aku tidak di sibukkan dengan keluar masuk gang untuk cari-cari kontrakan bedeng, mungkin dari kemarin udah packing. #mungkiiinnnn
Sejak tinggal di Jakarta selama tiga setengah tahun, ini sudah kali keempat aku ganti cangkang.
"Aku pinjam helm yang ini aja, Kal."
"Iyaaaa." Aku lagi menyetrika beberapa pakaian. Jam sudah menunjukkan pukul 6 kurang.
"Aku balik yaa, Kal."
"Iyaaa. Hati-hati yaa Win." Windy mau ke Sawarna bersama teman-teman yang lain. Katanya mau motor-motoran dari Jakarta. Aku sudah membayangkan perjalanan dia ke Sawarna naik motor, kemungkinan besar hujan-hujanan mengingat beberapa hari ini intensitas hujan sedang tinggi.
Hingga Windy hilang di pintu, aku masih menyetrika.
***
Tanpa sempat cuci muka, aku sudah mengunci pintu kontrakan. Isi kontrakan masih berantakan, beberapa kardus dan kantong hitam besar masih menumpuk. Mungkin sepulang dari Nusa Penida aku akan membereskannya.
Rencananya aku mau naik busway saja ke arah Bandara Halim, kemudian lanjut naik angkot. Jika naik busway aku hanya perlu keluar gang menuju Jl. Tb Simatupang yang hanya berjarak 500 meter dari k4ontrakan, kemudian tinggal menunggu busway ke arah Kampung Rambutan di halte samping Mc. Donalds.
Tapi aku yakin bangett bakal terlambat. Ga mungkin keburu. Akhirnya aku menuju stasiun Tanjung Barat, lalu turun di stasiun Cawang. Kemudian lanjut Go-Jek ke Bandara Halim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar