Hwaaaaa gak pernah terfikirkan sebelumnya kalau aku akan jadi seorang freelance seperti sekarang. Mengingat pertama kali memutuskan merantau ke Jakarta di Tahun 2014, aku selalu membayangkan untuk bekerja di perusahaan dan mendapatkan gaji tetap dari sana.
Sempat bekerja di salah satu perusahaan besar yang bergerak pada pembiayaan mobil dan alat berat terbesar di Indonesia selama 5 tahun (resign di Mei 2019), dan udah mulai mengambil job-job freelance sejak Mei 2018. Berawal dari itu malah nyaman dengan pekerjaan freelance hingga sekarang.
Apalagi untuk aku yang suka traveling, sumpah yaaaa traveling di weekday itu enak bangettttt dimana itu susah banget didapatkan saat masih menjadi karyawan korporat karena liburnya hanya bisa di Sabtu & Minggu!!!! Sepi, minim antrian dan suasana alamnya saat weekday cenderung lebih tenang dibandingkan kalo berlibur saat weekend.
Banyak yang bilang kalo anak muda itu identik dengan jiwa yang bebas dan gak mau terkekang (Aku mendadak merasa muda ihiwww). Seiring dengan semakin kreatifnya jiwa-jiwa bebas anak muda ditambah dengan pandemi yang membuat banyak perusahaan mengubah metode kerja yang awalnya WFO (Work From Office) menjadi WFH (Work From Home), akhir-akhir ini freelance jadi semakin banyak peminatnya.
Pandangan ini gak bisa disamaratakan yaa! Ada yang memutuskan untuk menjadi seorang freelance karena terpaksa oleh kondisi, namun ada juga yang menganggap freelance itu sebagai pilihan kerja terbaik karena waktu kerja yang lebih fleksibel dan bisa dikerjakan dari mana saja. Apalagi untuk pekerjaan yang sesuai dengan minat atau hobi. Duhhh ini sih jadi hobi yang dibayar namanya.
Mengatur Keuangan Seorang Freelancer
Sebagai seorang freelance content creator, aku setuju banget dengan istilah "hobi yang dibayar". Senang banget karena bisa bekerjasama dengan berbagai pihak, diajak jalan-jalan gratis dan dibayar!
Namun se enak-enaknya menjadi freelance, pasti ada hal yang selalu bikin degdegan, yaitu pemasukan yang tidak stabil setiap bulannya.
Untuk freelancer yang kebetulan membaca postingan ini kamu berada di blog yang tepattt karena aku mau share beberapa tips mengatur pendapatan yang juga berlaku bagi freelancer supaya bisa hidup dengan nyaman dan tenang, yaitu :
1. Membuat rencana pengeluaran setiap bulan
Pendapatan seorang freelancer setiap bulannya cenderung tidak stabil. Bulan ini bisa jadi lebih besar, bulan depan bisa jadi sebaliknya. Makanya penting banget adanya perencanaan pengeluaran setiap bulannya supaya gak maen tarik-tarik duit aja. Adanya rencana pengeluaran setiap bulan juga membuat kita menjadi lebih bijaksana saat akan mengeluarkan uang.
2. Membayar seluruh tagihan lebih dulu
Pada rencana pengeluaran yang dibuat, freelance harus memprioritaskan untuk membayar tagihan yang dimiliki, jangan sampai terlewat dari tanggal yang ditentukan karena dendanya akan membuat pengeluaranmu menjadi lebih banyak.
3. Berpikir dua kali sebelum berbelanja
Hadirnya aplikasi belanja online seringkali membuat kita makin sering berbelanja. Walaupun harganya enggak seberapa, apalagi banyak banget promo-promo yang menggoda kantong kadang bikin tangan suka gatel untuk beli. Kebiasaan ini kalo enggak dikontrol, lama-kelamaan jumlahnya akan menguras kantong.
Kita tetap boleh kok belanja dan lebih bagus lagi kalo bisa mendapatkan harga promo, tapi jangan sampai kalap yaa! Tetap belanja sesuai kebutuhan bulanan supaya terhindar dari pembelian implusif.
4. Membuat budget mingguan
Kalau kita enggak bisa membuat budget bulanan, kita tetap bisa membuat budget untuk digunakan per minggu. Setelah tagihan dan kebutuhan bulanan terpenuhi, bagi sisa uang menjadi empat. Hasilnya adalah jumlah uang yang dapat kita gunakan setiap minggunya.
5. Memiliki Dana Darurat dan Asuransi
Jumlah pendapatan yang enggak menentu setiap bulannya, membuat freelance gak bisa mengabaikan dana darurat dan asuransi. Freelance memiliki resiko keuangan yang riskan, apalagi jika tidak bisa mengelolanya dengan tepat.
Seorang konsultan keuangan ternama negeri ini, Prita Ghozie menganjurkan agar seorang freelancer memiliki dana darurat sebesar 10 kali dari jumlah pengeluaran tiap bulannya. Hal ini dibutuhkan untuk mengatasi ketidakpastian pendapatan yang diterima oleh seorang freelancer.
Selain memiliki dana darurat, seorang freelance juga harus memiliki jaminan kesehatan karena kita gak tahu apa yang akan terjadi pada kita ke depannya. Bisa jadi hari ini sehat wal afiat, ehh besok terjadi hal yang tidak diinginkan yang membuat kita harus dilarikan ke rumah sakit.
Ini akan menyulitkan jika kita tidak memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Biaya rumah sakit yang mahal pasti akan menguras banyak tabungan kita. Memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa akan melindungi freelancer beserta keluarganya.
Salah satu asuransi yang aku rekomendasikan adalah FWD Insurance, asuransi yang telah dipercaya oleh cukup banyak orang di tanah air dan memiliki berbagai jenis produk asuransi yang dapat melindungi freelancer dan keluarganya seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi bebas handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana dan Bebas Aksi.
FWD Insurance juga sering memberikan promo-promo asuransi yang bisa dipilih. Cocok banget untuk freelance yang juga pemburu promo karena ini juga akan menekan budget pengeluaran. Seperti saat lebaran beberapa waktu lalu FWD memberikan promo lebaran. Untuk yang tertarik bisa langsung kunjungi official websitenya FWD Insurance yaaa!
Promo Lebaran dari FWD Insurance |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar